Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi setiap Muslim yang telah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan dengan penuh keikhlasan dan ketaatan.
Idul Fitri bukan sekadar hari untuk bersuka cita, tetapi juga momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan menjaga kesucian hati.
Sayyidil Habib Umar bin Hafidz mengingatkan kita untuk berhati-hati agar tidak menodai hari yang mulia ini dengan perbuatan yang melanggar perintah Allah.
Makna Sejati Idul Fitri
Idul Fitri berarti kembali kepada fitrah, yaitu keadaan suci sebagaimana seorang bayi yang baru lahir. Selama Ramadan, kita telah berusaha menyucikan hati, memperbanyak ibadah, dan menahan diri dari segala hal yang dilarang Allah. Oleh karena itu, pada hari raya ini, hendaknya kita menjaga kesucian tersebut dengan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Baca Juga: 30 kata-kata Habib Umar bin Hafidz tentang Ramadhan
Sayyidil Habib Umar bin Hafidz menegaskan bahwa salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat Idul Fitri adalah bersalaman dengan yang bukan mahram. Ini adalah perkara yang tampak sepele bagi sebagian orang, tetapi sejatinya merupakan pelanggaran terhadap batasan yang telah ditetapkan oleh Allah.
Bersalaman antara pria dan wanita yang bukan mahram, meskipun dianggap sebagai bentuk silaturahmi, tetap tidak diperbolehkan dalam Islam.
Menjaga Adab dalam Silaturahmi saat Idul Fitri
Silaturahmi adalah salah satu amalan yang dianjurkan pada Hari Raya Idul Fitri. Islam menganjurkan umatnya untuk mempererat hubungan dengan keluarga, kerabat, dan sesama Muslim dengan cara yang baik dan sesuai dengan syariat.
Namun, silaturahmi harus dilakukan dengan tetap menjaga batasan yang telah Allah tetapkan. Beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam silaturahmi saat Idul Fitri antara lain:
-
Menghindari bersalaman dengan yang bukan mahram
Jika bertemu dengan lawan jenis yang bukan mahram, cukup dengan mengucapkan salam dan tersenyum, tanpa harus berjabat tangan. Ini adalah bentuk penghormatan yang sesuai dengan ajaran Islam. -
Menjaga pandangan
Allah memerintahkan kaum Muslimin dan Muslimah untuk menundukkan pandangan sebagai bagian dari menjaga kesucian hati. Dalam suasana perayaan, kita tetap harus menjaga pandangan agar tidak terjerumus dalam dosa. -
Berpakaian sesuai syariat
Idul Fitri adalah momen untuk mengenakan pakaian terbaik, tetapi bukan berarti bebas berpakaian tanpa batasan. Pakaian yang dikenakan hendaknya tetap menutup aurat dan sesuai dengan tuntunan Islam. -
Menghindari pergaulan bebas
Berkumpul dengan keluarga besar adalah tradisi yang baik, tetapi tetap harus memperhatikan batasan syariat, terutama dalam berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahram.
Hikmah Menjaga Kesucian Idul Fitri
Menjaga diri dari perbuatan yang melanggar syariat di hari raya bukanlah hal yang mudah, terutama karena banyaknya kebiasaan yang sudah mengakar dalam masyarakat.
Baca Juga: Ramadhan sebagai bulan cinta – cinta kepada Allah, Rasulullah (SAW) dan Sesama manusia
Namun, dengan memahami hikmah di balik larangan-larangan tersebut, kita akan lebih mudah untuk menjaganya.
-
Menjaga keberkahan Idul Fitri
Idul Fitri adalah hari yang penuh berkah. Jika kita berusaha menjaga kesucian dan tidak melanggar perintah Allah, maka keberkahan itu akan terus menyertai kita. Sebaliknya, jika kita mengotorinya dengan perbuatan maksiat, kita akan kehilangan keberkahan tersebut. -
Melatih ketaatan setelah Ramadan
Ramadan adalah bulan latihan bagi kita untuk menahan diri dari segala hal yang dilarang oleh Allah. Setelah Ramadan berakhir, kita harus tetap mempertahankan kebiasaan baik yang telah dibangun selama sebulan penuh. -
Menjaga hubungan dengan Allah
Idul Fitri bukan hanya tentang hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga tentang hubungan kita dengan Allah. Jika kita menjaga ketaatan pada hari yang mulia ini, maka kita telah menunjukkan bahwa kemenangan yang kita raih benar-benar bermakna.
Kesimpulan
Sayyidil Habib Umar bin Hafidz mengingatkan kita untuk berhati-hati agar tidak menodai hari raya Idul Fitri dengan perbuatan yang melanggar perintah Allah, seperti bersalaman dengan yang bukan mahram.
Baca Juga: 15 Kata-kata Motivasi Belajar Ilmu Agama Habib Umar Bin Hafidz
Idul Fitri adalah hari yang penuh keberkahan dan kesucian, sehingga harus dijaga dengan tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan dalam Islam.
Silaturahmi adalah amalan yang sangat dianjurkan pada hari raya, tetapi harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan syariat.
Dengan menjaga adab dalam pergaulan, berpakaian sesuai tuntunan Islam, dan menghindari pergaulan bebas, kita bisa meraih keberkahan Idul Fitri yang sejati.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjaga kesucian hari raya dan tetap istiqamah dalam ketaatan setelah Ramadan.Taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amal ibadah kita semua. Aamiin.
Social Media