Khalifah yang mendapat petunjuk adalah empat khalifah pertama dalam sejarah Islam yang memerintah setelah wafatnya Nabi Muhammad (saw). Mereka adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Gelar Khulafaur Rashidun berarti “khalifah yang mendapat petunjuk benar” karena kepemimpinannya didasarkan pada Al-Quran, Sunnah dan kebijaksanaan agung dalam memimpin masyarakat Muslim.
Dalam berbagai riwayat ulama Salaf, seperti Tarikh al-Khulafa‘ karya Imam As-Suyuthi dan Al-Bidayah wan-Nihayah karya Ibnu Katsir, para khalifah yang mendapat petunjuk lurus digambarkan sebagai pemimpin yang penuh dengan ketakwaan dan keadilan serta berperan penting dalam menyebarkan dan mengokohkan Islam.
1. Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq (632-634 M)
Abu Bakar Ash-Shiddiq (573–634 M) merupakan khalifah pertama setelah wafatnya Nabi ﷺ. Pilihannya jatuh pada peristiwa Saqifah Bani Sa'idah, di mana para sahabat sepakat bahwa dialah orang yang paling pantas memimpin kaum muslimin.
Baca Juga: Biografi Imam Syafi'i (150-204 H), Nama, Kelahiran, Guru-Guru, Mazhab, dan Karya-Karyanya
Dalam kitab Tarikh al-Khulafa', Imam As-Suyuthi menulis bahwa Abu Bakar memiliki keteguhan dan kebijaksanaan yang luar biasa, terutama dalam menghadapi krisis besar seperti kemurtadan sebagian suku Arab dan munculnya nabi-nabi palsu. Ia juga memimpin Perang Riddah untuk meredakan pemberontakan dan memastikan persatuan Muslim.
Keputusan penting lainnya adalah pengumpulan manuskrip Al-Quran atas saran Umar bin Khattab di bawah arahan Zaid bin Tsabit. Hal ini menjadi dasar bagi terpeliharanya wahyu ilahi dalam bentuk tulisan.
Abu Bakar wafat pada tahun 13 H (634 M) setelah dua tahun memerintah dan digantikan oleh Umar bin Khattab.
2. Sayyidina Umar bin Khattab (634-644 M)
Umar bin Khattab (584–644 M) dikenal sebagai khalifah yang membawa banyak perubahan dalam sistem pemerintahan Islam. Dalam Al-Bidayah wan-Nihayah, Ibnu Katsir menggambarkan Umar sebagai seorang pemimpin yang sangat adil dan teguh serta memiliki visi besar dalam memperluas wilayah Islam.
Di bawah kepemimpinannya, wilayah Islam berkembang pesat hingga menaklukkan Persia, Suriah, Mesir, dan sebagian Bizantium. Umar juga dikenal sebagai pelopor sistem administrasi dalam Islam, diantaranya:
- Pembentukan sistem Diwan (kantor administrasi negara)
- Membuat Kalender Hijriah
- Pembentukan kepolisian dan pengadilan
- Pembentukan sistem keuangan Baitul Mal
Umar Bin Khattab wafat pada tahun 23 H (644 M) setelah ditikam oleh Abu Lulu'ah al-Majusi saat salat Subuh di Masjid Nabawi.
3. Sayyidina Utsman bin Affan (644-656 M)
Utsman bin Affan (576–656 M) dikenal sebagai khalifah yang memperkuat sistem ekonomi Islam dan memperluas wilayah Islam ke Afrika Utara dan Asia Tengah.
Salah satu prestasinya yang terbesar adalah kodifikasi dan penyebaran karya standar Mushaf Al-Qur'an, yang dikenal sebagai Mushaf Utmani, ke seluruh dunia Islam.
Dalam kitab Tarikh al-Khulafa', Imam As-Suyuthi menulis bahwa Utsman adalah seorang pemimpin yang sangat dermawan dan lembut, namun ia menghadapi tantangan berat di akhir pemerintahannya.
Munculnya kelompok pemberontak yang diprovokasi pihak luar menyebabkan ketidakstabilan politik, yang berpuncak pada pembunuhan tragis Utsman di rumahnya pada tahun 35 H (656 M).
4. Sayyidina Ali bin Abi Thalib (656-661 M)
Ali bin Abi Thalib (600–661 M) merupakan Khalifah terakhir dari Khilafah yang mendapat petunjuk jujur.
Masa jabatannya diwarnai oleh cobaan berat, terutama Pertempuran Jamal dan Pertempuran Siffin, yang dipicu oleh perbedaan pendapat mengenai tuntutan keadilan atas kematian Utsman bin Affan.
Dalam Al-Bidayah wan-Nihayah, Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Ali memiliki pengetahuan yang luas dan keberanian yang luar biasa.
Meski menghadapi banyak tantangan, ia berpegang teguh pada prinsip keadilan dan hukum Islam.
Namun, konflik politik yang berkelanjutan menyebabkan munculnya kelompok Khawarij yang kemudian membunuh Ali pada tahun 40 M (661 M).
Dengan wafatnya Ali, berakhirlah era khalifah yang mendapat petunjuk benar dan kepemimpinan Islam beralih kepada Dinasti Umayyah di bawah pimpinan Mu'awiyah bin Abi Sufyan.
Kesimpulan
Para khalifah yang mendapat petunjuk benar adalah contoh kepemimpinan Islam yang menekankan keadilan, kesalehan, dan kebijaksanaan.
Dalam kitab-kitab sejarah ulama Salaf, mereka digambarkan sebagai pemimpin yang berupaya menerapkan hukum Islam dengan sebaik-baiknya dalam berbagai situasi.
Warisan mereka dalam sistem pemerintahan dan administrasi serta hukum Islam terus menjadi panduan bagi umat Islam saat ini.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, keempat khalifah ini tidak hanya berpegang teguh pada ajaran Islam, tetapi juga memperluas wilayah kekuasaannya dan membentuk sistem pemerintahan yang kokoh.
Oleh karena itu, mempelajari sejarah mereka membantu untuk memahami bagaimana Islam berkembang menjadi peradaban yang besar dan berpengaruh di dunia.
Social Media